Filckr Dian

Created with flickr badge.

Minggu, 27 Agustus 2017

Cara Belajar Dengan Menyenangkan

Agustus 27, 2017 0 Comments
         
           Diartikel kali ini saya akan menbahas tentang "Cara Belajar Yang Menyenangkan". Namun sebelum saya membahas materi itu, saya akan menjelaskan apa sih belajar itu? menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
  
          Namun dizaman sekarang banyak sekali anak-anak yang tidak menyukai belajar, karena menurut mereka belajar itu membosankan. Padahalkan belajar itu salah satu kunci untuk seseorang menuju kesuksesannya. Maka dari itu agar anak-anak menyukai belajar berikut adalah cara belajar yang menyenangkan.

1. Tentukan waktu belajar yang tepat
        Nah maksudnya itu, sebelum kita memulai belajar sebaiknya kita tentukan waktu yang tepat untuk belajar. dan alangkah baiknya jia kita ingin belajar kita membuat jadwalnya terlebih dahulu, dan waktu yang tepat untuk belajar itu bisa kapan saya, contohnya di pagi hari setelah usai melaksanakan sholat subuh, lalu malamnya  jam 19:00 sebelum waktu tidur.

2. Tentukan tempat yang nyaman untuk belajar
         Hal ini sangat berpengaruh dalam proses belajar . karena apabila kita belajar di tempat yang nyaman pasti kita akan menikmati belajar itu dengan menyenangkan dan asyik.

3. Tentukan metode pembelajaran
        Ttentukan metode pembelajaran, contohnya apabila kita akan memulai pembelajaran alangkah baiknya kita belajar di awali dengan pembacaan doa, mengulang materi yang telah dipelajari, mulai belajar, yang terakhir menyimpulkan pembelajaran.

4. Belajar dengan disiplin
        Disiplin adalah kepatuhan pada peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Displin bertujuan agar kita mematuhi pelaturan dan melakukan pekerjaan agar lebih tertib dan efisien.Disiplin disini adalah mencakup berbagai hal.

5. Perbanyaklah pemahaman bukan penghafalan
     Dlam belajar sebaiknya kita harus banyak pemahaman karena pemahaman lebih baik dari pada penghafalan, karna apabila kita banyak menghafal namun kita tidak bisa memahaminya itu sangat tidak berguna. 


Apakah kalian tau siapah orang yang lebih pantas dalam mengajar kamu?. menurut saya orang yang lebih pantas yang mengajar saya adalah:
1. Kedua orangtua
              karena orangtua merupakan guru yang paling pertama mengajarimu tentang berbagai hal.

2. Guru 
             Karena guru adalah orangtua kita disekolah. yang mengajarkan kita mengenai pelajaran-pelajaran yang tidak kiita mengerti.



Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon dimaafkan.


Wassalamuallikum wr.

    Minggu, 06 Agustus 2017

    Cerita Malin Kundang

    Agustus 06, 2017 0 Comments
    Assalamualaikum Wr. Wb

         Dikesempatan ini saya akan menceritakan kisah Rakyat yang berjudul "MALIN KUNDANG". Dimana Malin Kundang adalah seorang anak yang sangat durhaka kepada orangtuanya, yang membuat dirinya dikutuk oleh ibunya menjadi batu. Berikut adalah penggalan artikel dan video tentang kisah "MALIN KUNDANG"

     MALIN KUNDANG 


         Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda yang bernama Mande Rubayah. Mande Rubayah mempunyai seorang putra bernama Malin Kundang. Mereka tinggal di perkampungan Pantai Air Manis, Padang – Sumatera Barat. Kondisi perekonomian mereka kian memburuk setelah sang suami pergi berlayar dan tidak pernah kembali lagi. Mande Rubayah terpaksa harus membesarkan Malin Kundang dengan keringat sendiri. Malin Kundang sangat disayang oleh ibunya, dia termasuk anak yang cerdas tapi sedikit nakal. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.

         Setelah Malin beranjak dewasa, ia memutuskan untuk mencari nafkah ke luar pulau karena tidak tega melihat sang ibu membanting tulang untuk menghidupkan keluarga. Awalnya sang ibu tidak setuju mengingat suaminya dulu tidak pernah kembali setelah merantau. Pada akhirnya sang ibu mengizinkan karena Malin bersikeras untuk pergi merantau.

         Malin Kundang menumpang kapal seorang saudagar. Selama di kapal Malin belajar tentang pelayaran. Banyak pulau sudah dilalui oleh Malin, sampai pada akhirnya kapal yang ditumpangi Malin dibajak oleh perompak. Malin bersembunyi di balik kayu kapal, semua awak terbunuh dalam serangan perompak. Malin terombang-ambing di tengah laut dan akhirnya dia terdampar di suatu pulau. Pulau tersebut sangat subur karena warganya yang gigih dalam bekerja. Dengan tenaga seadanya, Malin berjalan menuju kota tersebut.

         Di pulau ini Malin Kundang bekerja dengan giat, sampai akhirnya dia kaya raya dan mempersunting seorang wanita yang dijadikannya istri. Malin mempunyai kapal dagang dan beberapa anak buah. Kekayaan Malin Kundang akhirnya terdengar oleh sang ibu, Mande Rubayah. Mande sangat senang sekali mendengar kabar bahwa anaknya sudah berhasil. Sejak saat itu Mande Rubayah selalu menunggu di dermaga untuk menyaksikan anaknya pulang.

         Setelah lama menikah akhirnya Malin memutuskan untuk pergi berlayar bersama istri dan anak buahnya. Benar saja, tak lama Malin menuju pulau kelahirannya. Sang ibu melihat dari jauh ada dua orang sedang berdiri di atas kapal dan Mande Rubayah yakin bahwa itu anak beserta istrinya.

         Ibu Malin Kundang pun mendekati kapal agar bisa lebih yakin bahwa itu adalah anaknya. Pada saat mendekati kapal, Mande Rubayah semakin yakin bahwa dia adalah Malin Kundang setelah melihat bekas luka di lengan kanan pemuda tersebut. Dia mendekat dan berkata “ Malin Kundang anakku, kenapa kau pergi begitu lama tanpa memberi kabar ibumu?” seraya memeluk anaknya. Tetapi melihat wanita tua berpakain lusuh dan kotor memeluknya, Malin menjadi marah, padahal Malin mengetahui bahwa itu memang ibunya. Malin marah karena malu terhadap istri dan anak buahnya. Karena diperlakukan seperti itu, Mande Rubayah marah kepada Malin Kundang. Dia berdoa jika memang benar dia Malin Kundang kutuklah dia menjadi batu.

         Malin Kundang kembali berlayar dan di tengah jalan badai besar terjadi menghacurkan kapalnya, doa sang ibu dikabulkan, secara perlahan tubuh Malin Kundang kaku dan berubah menjadi batu. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.

     Pesan : "Itulah akhir dari kisah Malin Kundang dimana ia dikutuk menjadi batu melalui doa yang disampaikan oleh ibunya. Pelajaran yang kita dapatkan dari cerita tersebut adalah sikap hormat, kasih sayang, dan perlindungan harus terus selalu diberikan kepada orang tua karena mereka yang merawat kita hingga dewasa. Kita tidak boleh membantah apalagi hingga mencampakkan orang tua seperti yang dilakukan oleh Malin Kundang.