Filckr Dian

Created with flickr badge.

Kamis, 12 Oktober 2017

Contoh Autobiografi Menulis Kreatif



My Autobiografi
Siti Nurdianti
BOGOR




1. KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya tugas Autobiografi ini dapat diselesaikan dengan bentuk dan metode penulisan yang ada saat ini.

          Buku Autobiografi ini adalah sebuah karya yang pertama kali dibuat oleh saya sebagai hasil dari penugasan Mata Pelajaran Menulis Kreatif di Rumah Gemilang Indonesia. Dimana tugas ini berisi mengenai cerita perjalanan saya yang ditulis secara singkat. Namun  isi dari Autobiografi yang singkat ini tidak mengurangi bobot isi dan poin penting perjalanan hidup saya.
           Untuk itu kepada para pembaca dan instruktur kelas mata pelajaran “Menulis Kreatif” diharapkan tidak segan-segan menyampaikan masukan dan kritik terhadap karya ini, baik dari segi format, metode penulisan periodisasi serta penampilannya. Karena kritik dan masukan yang membangun dari pembaca maupun instruktur kelas merupakan sumbangan yang sangat berarti dan berharga bagi saya, guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan karya tulis bagi saya kedepannya. 
           Kepada semua pihak terutama rekan-rekan serta instruktur, saya sampaikan ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya, karena berkat bimbingan serta petunjuknya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Autobiografi ini.

           Sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Depok,   Oktober  2017
Penulis
Siti Nurdianti









2. AUTOBIOGRAFI
1.   Perkenalan
Siti Nurdianti, itu adalah nama kepanjangan yang orangtua saya berikan kepada saya. Saya tidak tahu apa alasan orangtua saya memberikan nama itu, karna setahu saya nama adalah sebuah do’a yang diberikan orangtua kepada anaknya. Namun disaat saya masuk pesantren dan disaat jam pembelajaran semua murid ditanya akan arti dari nama masing-masing. Tapi dikarnakan saya tidak tau apa arti dari nama saya semua teman-teman saya mentertawakan. Dan karna kejadian itu saya mulai mencari tau apa arti dari nama saya dan ternyata akhirnya saya menemukannya, walau saya sedikit mencampurkan bahasa-bahasa lain karna saya mencarinya di google. Yang pertama  yaitu “Siti” yang merupaka asal kata serapan dari bahasa Arab yaitu “Syaidati” yang artinya perempuan yang dimulyakan. Dan “Nur” artinya “cahaya” dan sepenggal lagi adalah ”dianti” kalau dalam bahasa Hindinya itu  दियंति  yang artinya “Hari” hmm, berarti jika digabung arti dari nama saya bisa jadi “ Perempuan yang dimulyakan cahaya hari” apa itu? Entahlah saya juga bingung. Namun saya merasa bersyukur mendapatkan nama itu, karna nama itu merupakan tanda kasih sayang yang orangtua saya berikan kepada saya. Dari nama panjang tadi kebanyakan orang memanggil saya dengan sebutan Dian, walau terkadang ada teman-teman yang memanggil saya dengan sebutan lain.
saya memiliki ciri-ciri yang orang gampang mengenal saya, yaitu kulit pipi yang berwarna pink kemerah-merahan, sehingga tak sedikit orang menggambarkan saya layaknya “khumairah”,namun tak sedikit pula kadang karna muka saya yang merah orang sering mengira kalau saya itu memakai blush on, padahalkan tidak!. Bahkan ada pula orang yang meledek saya kalo muka saya merah, katanya “eh mukanya biasa ajah dong!” lah ,, emang muka saya kenapa? Padahalkan sudah biasa. Jika bicarain pipi, pipi saya juga termasuk kedalam kategori pipi yang caby, dan karna pipi saya yang caby pula orang-orang sering mencubit pipi saya karna greget, katanya “lucu, udahmah caby trus merah lagi”. Lalu tak jarang pula ada orang yang memanggil saya dengan sebutan “mpaw (bakpau)”, karena menurut mereka pipi saya mirip dengan bakpau yang mengembang! Haduh, ada-ada saja orang memanggilnya, pipi saya juga memiliki lesung pipi di bagian kiri pipi saya. Hidung? Hmm, kalo menurut saya hidung saya itu bisa dikatakan mancung! (mancung ke dalam maksudnya), dan kadang ada temen-temen yang suka nyeloteh “ eh didi itu hidung apa kutil”, “eh di, itu idungnya baru numbuh ya?”, hm, kalo kata orang sih kalo ada yang nyeloteh kaya gitu sakit, namun bagi saya itu biasa ajah, karna saya anggap mereka itu cuma bercanda sama saya, kenapa? Karna saya juga suka jawab kalo temen saya ada yang ledekin saya pesek (emang pesek), saya suka jawab “maaf temen-temen, ini bukan pesek tapi ini adalah kemancungan yang tertunda”. Satu lagi saya itu orangnya ga pendek Cuma kurang tinggi saja sekitaran 153 cm, terus badan saya juga tidak kurus tapi kurang gemuk sekitar 42 kg. saya memiliki warna kulit sawo matang, ingat sawo matang! Bukan sawo busuk. Bola mata saya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil dalam artian sedang-sedang saja. Saya memiliki rambut lurus panjang berwarna hitam. Ukuran kaki saya 37 cm, jari kuku saya termasuk kedalam golongan kuku jenkol karena kuku saya bulet-bulet. Mungkin itu saja yang bisa saya gambarkan dalam ciri-ciri khusus yang ada didiri saya.
Jika masalah emosional, sebenernya saya fne-fine saja orannya. Kalo kata temen-temen saya, saya itu type orang yang susah marah, padahal terkadang saya juga pernah marah, tapi itu bukan marah hanya kesel ajah, tapi keselnya itu hanya sekejap dan gak pernah ngungkapin langsung. Jika saya kesel atau akan marah saya lebih baik diam atau apahlah itu yang bisa membuat emosional saya merendah atau hilang. Saya juga type orang yang humoris, seneng becanda bahkan banyak orang bilang saya sudah seperti Araffah yang di Stand Up Comedy.
Saya memiliki hobby yaitu bermain alat musik (gitar, marawis, piano dll), hiking, menggambar atau melukis, berimajinasi dan satu lagi saya suka dengerin sholawatan.  Namun diantara hobby-hobby saya, saya lebih menyukai hiking dan dengerin sholawat karna menurut saya hiking itu adalah salah satu aktivitas yang menantang, dan menyenangkan jika di jalani. Walaupun terkadang lelah, cape itu tak akan terasa karena semua itu akan terbayarkan oleh pemandangan yang menakjubkan. Beberapa gunung telah saya singgahi, namun ada satu gunung yang saya ingin singgahi suatu saat nanti yaitu Gunung Bromo. Kalau mendengarkan dan melantunkan sholawat itukan bisa dikatakan kecintaan kita kepada nabi dan banyak pahalanya, mangkanya saya suka sholawat.
Saya memiliki cita-cita sebagai Pengusaha, namun kedua orangtua saya lebih mendorong saya agar saya kelak menjadi seorang guru. Menurut saya itu adalah pilihan yang sulit, namun saya tidak membawanya menjadi sulit. Justru itu menjadikan pelajaran dan inspirasi saya kedepannya, saya ingin menjadi seorang guru sekaligus memiliki perusahaan yang dua-duanya itu bisa dijalankan dengan berbarengan.
2.    Asal-usul
Saya terlahir dari keluarga yang sederhana dan pas pasan,  makan seadanya, tempat tinggal yang bisa dikatakan jauh dari kata mewah. Saya anak pertama dari pasangan suami istri yaitu dari Bapak Abdillah dan Ibu Mimin. Bapak saya adalah seorang pemimpin yang sangat tegas dan bertanggung jawab kepada keluarganya, bapak saya yang selalu mengajari anak-anaknya apa itu arti kehidpan. Bapak saya merupakan anak kelahiran tahun 1973, sehari-hari bapak saya bekerja sebagai seorang kuli bangunan. Walupun letin, panas dan hujanpun beliau geluti pekerjaan itu demi sesuap nasi untuk keluarganya. Dan ibu saya adalah seorang ma’mum yang penyabar dan penyayang terhadap keluarganya, beliau yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada keluarganya. Beliau adalah sosok ibu yang sangat istimewa dalam hidup saya, beliau sangat memahami perasaa anak-anaknya, dan bahkan beliau adalah seorang pembohong yang amat besar, beliau yang selalu berbohong kepada anak-anaknya beliau tersenyum walau dalam hati itu menagis. Beliau juga adalah sosok seorang ibu yang hebaat mengatur dan merawat rumahtangganya, yang setia menghadirkan kehangatan dalam keluarganya.
saya memiliki 3 adik, 2 adik perempuan dan 1 adik laki-laki. Adik saya yang pertama bernama Siti Sholihat (Alm) dia adalah sosok adik yang memiliki semangat juang yang sangat besar dalam melawan penyakitnya namun Allah berkehendak lain Allah memanggil adik saya disaat ia berumur 18 bulan, adik saya meninggal dikarnakan penyakit paru-paru, dimana paru-paru beliau itu kotor berworna hitam dan perutnyapun membuncit. Kketika itu saya masih duduk dibangku kelas 1 MI/SD, beliau meninggal disaat beliau baru keluar dari rumah sakit, dan disaat itu semua keluarga dan tetangga-tetangga sedang kumpul di rumah kami, dan adik sayapun terlihat sehat dan kamipun sempat bercanda riang dengan beliau, ketika beliau makan beliau sangat lahap dan bahkan beliau meminta agar saya membuatkan kembali makanan untuknya. Tak berselang beberapa lama ketika beliau sedang dalam pangkuan ibu saya beliau tersenyum kepada kami dan akhirnya beliau menutupkan matanya untuk selama-lamanya. Tak pernah kami sangka beliau akan meninggalkan kami dengan secepat itu, disitu semua orang panik dan sayapun langsung menghampiri adik saya dan ibu saya bersama bapak. Tawa yang tadinya yang awalnya begitu ramai dengan seketika menjadi cucuran air mata yang tak henti-henti. Dalam tangis saya berkata “dia adalah adikku, dia adalah jembatan untuk orangtuaku”.
  Adik saya yang ke-2 bernama Arohmat Maulana R.F, dia lahir pada hari Jum’at, 01 Februari 2008, sekarang dia berumur 9 tahun, dia duduk dibangku kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah atau setara dengan SD, dia merupakan anak laki-laki satu-satunya dari keluarga saya. Dia memiliki cita-cita yaitu menjadi seorang pendakwah, dan salahsatu pendakwah yang ia paling sukai adalah Ustad. Maulana. Dia sangat suka dengan yang namanya sholawat apalagi sholawat yang sering dilantunkan oleh Ceng Zamzam. Dia merupakan sosok pribadi yang senang bercanda, dan beliau juga memiliki sifat kepedulian yang sangat besar kepada teman-teman dan keluarganya.
 Dan yang terakhir bernama Nurrahma Azkia, dia lahir pada hari Rabu, 07 November 2012, dan sekarang dia berumur 5 tahun dan duduk dibangku sekolah taman kanak-kanak. Dia adalah sosok adik yang sangat dekat dengan saya, bahkan jika saya akan bepergian kemanapun dia harus ikut dan tak mau ditinggal. Bahkan pernah kejadian pas saya magang disalah satu perusahaan, dan ketika bapak saya menjenguk saya dan beliau membawa adik saya ini, dan ketika akan pulang lagi dia menangis tak henti-henti karna tidak ingin jauh dengan saya. Beliau memiliki sifat yang sangat care kepada teman-temannya, dia juga merupakan pribadi yang percaya diri dan penurut.
 Hubungan saya dengan keluaraga saya sangatlah erat, bahkan saking eratnya orangtua saya tidak pernah ingin saya itu jauh-jauh dari mereka. Dan hal itu yang membuat saya tidak diperbolehkan pergi jauh-jauh dari rumah apalagi tanpa sepengetahuan orangtua saya. pernah kejadian bahkan sering orangtua saya panik gara-gara saya tidak ada dirumah, mereka kira saya main jauh dan mereka mencari saya ampe keliling-keliling kampung, padahal saya main kerumah teman saya yang jaraknya tidak seberapa, yaitu sekisaran dari rumah saya hanyalah terhalang 2 rumah saja.
Saya merupakan anak yang paling dekat dengan kedua orangtua saya, saya tidak pernah membeda-bedakan mereka. Saya dekat dengan ibu, karna ibu itu enak diajak curhat semua masalah saya, saya selalu ceritakan kepada ibu saya. bahkan setiap saya pulang sekolah atau bepergian ketika saya pulang, saya wajib bercerita kepada ibu saya apa yang saya alami. Kalau dengan bapak saya lebih dekat karna dari kecil kalau bapak mau kemana-mana saya harus ikut. Bahkan pernah kejadian saat bapak bekerja disawah membawa tumpukan karung yang berisikan ubi dari sawah kejalan raya, itu bapak saya sedang memanggul satu karung ubi sambil menggendong saya, dan itu bukan hanya satu balik bahkan berbalik-balik. Bapak yang selalu menyalurkan bakat-bakatnya kepada saya, seperti bermain gitar, menggambar, berhitung dan lain-lain. Bapak yang mengajarkan saya semuanya sehingga bakat bapak saya tersalur kepada saya. Dan saya juga dari kecil itu tidak bisa tidur jika saya tidak dipangkuan bapak, kebiasaan saya kalau ingin tidur itu pasti bapak saya memangku saya, mengusap kening saya sambil melantunkan sholawat.
3.    Dilahirkan
Bogor? Bogor itu tempat kelahiran saya tepatnya dikaki Gunung Salak, Jln. Abdul Fatah Tapos II, Rt. 03/04 Tapos Lebak, Tenjolaya. Bogor yang dulunya disebut dengan nama Buitenzorg adalah salah satu wilayah di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Wilayah dengan nama ini terdiri dari kota dan kabupaten masing-masing seluas 118,5 km² dan 2.371,21 km². Kota kelahiran saya ini dijuluki dengan sebutan “kota hujan” karna curah hujan di wilayah saya ini sangat besar, namun ada julukan baru dari kota saya yaitu “kota sejuta  angkot” kenapa? Karna di kota bogor banyak sekali angkot-angkot yang berlalu lalang yang merupakan alat transportasi angkutan antar kota.
Rabu, 18 november 1998 bertepatan pada tanggal 27 Rajab, dimana pada saat itu sedang musim hujan, dimalam yang dingin tepatnya pada jam 02:00, Allah menurunkan saya kedunia ini melewati perantara seorang ibu yang hebat, tidak pernah mengeluh dan tidak pernah mengenal lelah dalam mengandung saya selama 9 bulan, dan melahirkannya dengan selamat dengan bantuan seorang bidan, eh bukan bidan! Lebih tepatnya dukun beranak kalau orang sunda itu menyebutnya “Makparaji / Ambu”, diatas kasur yang lumayan agak empuk, saya dilahirka. Ketika saya diturunkan saya langsung berteriak “oe..oe,,oe” itu tanda jika saya itu selamat . Dan begitu saya lahir, suara yang pertama kali saya dengar adalah suara adzan dari mulut seorang laki-laki yang begitu gagah dan kuat tak lain beliau adalah seseorang yang saya sebut seorang bapak.
Apakah kalian tau, dari tanggal kelahiran saya, katanya orang yang lahir pada hari Rabu itu, orangnya Pendiam namun kalau sudah bicara tidak terduga, hmm,, kalo itu sih menurut saya emang bener. Karena itu teralami oleh saya. Tidak suka mencampuri urusan orang lain, hm,, buat apa juga mencampuri urusan orang lain tidak ada gunanya jugakan?  baik hati, em,, kalo itu sih orang lain yang menilai, kalau menurut saya, saya itu biasa sajah. Suka menolong! Ya itukan kewajiban seorang muslim harus saling tolong menolong selagi mampu, saya suka menolong karna saya juga suka ditolong jika saya dalam kesulitan. Dan menurut ilmu iIslam  Al Kahfi Karakter : Suka menolong, pengamat yang baik, pandai menyimpan rahasia, tidak mudah percaya, suka memendam masalah dan mengurung diri, susah ditebak maksudnya. Hm,, entahlah mungkin itu sedikit gambaran dari sifat saya, Tapi menurut saya, saya itu orangnya lebih banyak buruknya dari pada baiknya.
4.    Kehidupan masa kecil
            Dari awal pertama saya dilahirkan, ibu yang merawat saya hingga besar. Kata ibu saya, saya bisa berjalan pada usia 13 bulan, dan bisa berbicara pada usia 18 bulan. Sedari kecil ibu selalu mengajarkan saya membaca baik bacaan biasa maupun Iqra, ibu mengajari berbagai hal. Singkat cerita genap usia ke ke 4 tahun saya sering ikut mengaji bersama sodara saya, yang tak lain gurunya itu adalah sodara saya juga. Ketioka saya berumur 4 tahun ibu saya memutuskan untuk berjualan, beliau membuat makanan seperti gorengan keripik dan lain-lain. Dan saya bersama kaka sepupu saya yang biasa berkeliling menjajakan makanan yang ibu saya buat kepada orang-orang. Terkadang saya bersama kaka sepupu saya menjualkannya di sekolah dekat rumah saya. Diumur ke 5 tahun setengah, ibu saya memasukan saya ke taman kanak-kanak yaitu R.A Al-miftah. Pas awal masuk Tk saya diantar oleh Ibu saya, saya merasa senang dan bersemangat karena saya pada saat itu senang sekali belajar. Jarak antara sekolah dengan rumah saya, bagi saya itu lumayan cukup jauh entah itu berapa kilo. Sewaktu saya masuk TK saya termasuk anak yang aktif dan mampu dengan cepat berinteraksi dengan orang lain. Bahknan dikelas saya beserta teman saya yang bernama “Ubik” itu bisa dikatan merupakan murid kesayangan dari guru-guru di sekolah. Kejadian yaang pernah saya alami saat TK, saya masih ingan ketika saya beserta teman saya yang tak lain sodara saya juga yaitu “ Syamsiyah” kita pernah bahkan sering jika pulang sekolah kita tidak langsung pulang melainkan langsung pergi main ke rumah teman saya yang laki-laki yaitu “Darus dan Yudha”. Rumah mereka sagat jauh dari sekolah apalagi dari rumah saya. hal itu membuat orangtua saya khawatir, karena mereka takut kami berdua diculik soalnya pas waktu itu di kampung kami sedang zaman-zamnnya penculikan anak. Sesampainya kami dirumah Yudha kami langsung main di sugai dan kamipun berenang-renang kalo dalam bahasa sunda itu “ ngojay ” . dan sewaktu kita sedang mandi, tiba-tiba kaka sepupu saya menjemput kami berdua karena cuaca sudah mendung. Dan ketika belum kurang setengah perjalanan tiba-tiba hujan muncul dengan deras, dan anginpun sangat besar. Untung saja kaka sepupu saya membawa payung supaya kami tidak basah kehujanan. Namun pas dipertengahan jalan tiba-tiba angin kencangpun menghampiri kami dan payung kamipun terbang terbawa angin, dan akhirnya kami semuanya basah-basahan terkena hujan.
            Dan ketika saya TK saya termasuk anak yang senang belajar. Ibu saya membiasakan saya kepada saya, apabila sepulang sekolah saya harus mengulang pembelajaran tadi kembali dan mengisi tugas-tugas saya dan makan siang. Jika semua itu belum diselesaikan, maka ibu tidak memperbolehkan saya perge keluar untuk bermain dengan teman-teman. Namun semua itu terbayarkan, berkat didikan seorang ibu dan kegigihan saya dalam belajar akhirnya saya mendapatkanperingkat pertama di kelas saya.sayapun tercengang, karena saat itu saya belum mengerti apa itu juara?.orangtua sayapun merasa bahagia dan langsung memeluk dan mecium saya. setelah itu saya naik ke panggung dan saya diberikan  1 lembar tulisan yang berisikan teks pidato. Dan guru saya menyuruh saya untuk membacakannya. Awalnya grogi namun karena saat itu saya senang membaca sayapun menyampaikan teks tersebut dengan santai. Sehabis wisuda saya beserta orangtua saya pulang ke rumah, dan dirumah saya disambut oleh sodara-sodara saya termasuk uwa-uwa saya (kakak dari ibu), mereka merasa senang saya mendapat juara, saking senangnya saya langsung dipangku oleh uwa saya lalu di cium terus diterbang-terbangin.

5.    Masa-masa Sekolah
Disina sya akan menceritakan masa-masa sekolah saya, karena bagi saya sekolah itu tempat yang menyenangkan dimana kita bertemu dengan orang banyak.

  • SD/MI

Saya bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar Tapos II. Jarak sekolah saya dengan rumah saya lebih dekat dibandingkan dengan sekolah TK saya, perjalanan dari rumah kesekolah mampu ditempu dengan cara berjalan kaki. Ketika awal masuk sekolah di MI saya diantarkan oleh ibu saya, dan ketika itu saya duduk dibangku ke 2 dari depan. Sewaktu MI saya itu pernah masuk kedalam 3 besar, di kelas 1 saya mendapat rangking 3 dan kelas 2 saya mendapat rangking 2. Namun pada saat itu ada sedikit kecurangan antara guru. Jadi ceritanya, saya itu satu kelas dengan anak guru saya, dan ketika kenaikan kelas, guru-guru menyampaikan anak-anak yang mendapat juara kelas. Namun saat nama saya dipanggil tiba-tiba teman saya yang merupakan anak dari guru saya menangis dikarnakan dia ingin mendapat juara juga, akhirnya posisi rangking saya digantikan oleh beliau. Dan mulai saat itu semangat saya dalam belajar menurun begitu saja, saya merasa sering malastapi tidak dengan kegiatan-kegiatan yang saya geluti. Akan tetapi walaupun sifat malas saya hadir dalam hidup saya itu hanyalah sewaktu-waktu saja, dan alhamdulillahnya lagi walaupun saya sedikit malas saya selalu masuk kedalam 10 besar.
Menginjak kelas 3 MI, setiap saya pulang sekolah yang biasanya langsung belajar kini tidak. Pulang sekolah saya langsung sholat dzuhur, makan lalu main bersama teman-teman saya. saya lebih senang bermain dengan anak laki-laki, mangkanya saya sering dibilang tomboy oleh semua orang. Sepulang sekolah kami langsung pergi main bola di lapangan.
Selama saya sekolah di MI saya memiliki banyak pengalaman. Susah, senang, haru, duka saya dapatkan. Sewaktu Saya juga termasuk kedalam siswa yang aktif dalam mengikuti berbagai exschool di sekolah seperti Pramuka, Qhasidah, Khalighrafi dan kerohanian. Dalam bidang pramuka saya mulai menggelutinya dari kelas 2 MI, sayapun sering mengikuti perlombaan-perlombaan pramuka baik ditingkat desa, kecamatan maupun kota. Dan memenangkan perlombaan-perlombaan itu seperti Lomba P3K saya mendapatkan juara 2 dan PBB mendapat juara 1, tetapi itu bukan karna saya saja melainkan kerja sama tim yang kompak. Saya juga sering mengikuti perkemahan-perkemahan. Awal pertama kali kemah saya bekemah dihalaman sekolah, saat itu saya kelas 3. Yang ke 2 juga berkemah dihalaman sekolah saat itu saya duduk di kelas 6, saya bersama teman-teman semua membuat tenda untuk tempat tidur kami. Acara kemah dilangsungkan karena saya bersama teman-teman saya akan dilantik dari penggalang ramu menjadi penggalang rakit, dan ada 10 anggota yang akan dilantik pada masa itu. Saya bersama teman saya dilantik oleh kaka pembina saya yaitu ka Zaenudin, kami dilantik pada jam pertengahan malam tepatnya pada jam 23:00 yang bertempatkan dijalan dekat persawahan. Namaun sebelum saya dan teman-teman saya dilantikkita semua mencari jejakdan pawai obor terlebih dahulu, dan selanjutnya dilantik. Awalnya saya merasa takutnamun ternyata tidak sama sekali, karena biasanya dilantik itu identik dengan kekerasan layaknya militer. Namun ternyata tidak, kaka pembina hanya menyuruh kami untuk merenungkan kesalahan-kesalahan apa yang pernah kami perbuat, kesalahan-kesalahan kepada teman-teman dan kepada orangtua kami masing-masing. Dengan seketika kamipun merenungkannya dan semua menangis, saya masih ingat saat kami semua menangis ada anggota dari teman kami yang menangisnya begitu kencang yaitu “Muhamad Ijab”, kami merasa aneh kepada beliau soalnya beliau itu adalah sosok yang susah lembut, yang emosionalnya tinggi, yang kamipun tak pernah melihat beliau menagis dengan sejenak menangis dengan sekeras-kerasnya. Hal itu sangat menyadari kami, dan kamipun semua diminta oleh kaka pembina kami untuk saling bermaaf-maafan dan berpelukan walam dalam keadaan menangis. Setelah pelantikan itu selesai, kaka panitia menyiapkan api unggun dan menyalakannya. Kami semua duduk mengelilingi lingkaran dan bernyayi bersama-sama dan akhirnya istirahat.
Selain pengalaman pramuka, pengalaman saya dalam exschool itu adalah Qasidah, di exscool ini saya juga sering mengikuti perlombaan diberbagai tingktan dan salah satunya yaitu ketika porseni MI dan itu lombanya bertahap dari mulai tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi. Ditingkat kecamatan kami mendapatkan juara pertama dan melanjutkannya ketingkat kabupaten dan disitupun kami mendapat juara 1 dan lanjut ke tingkat propinsi guru saya menggantikan posisi saya oleh adik kelas saya dikarnakan pada saat itu kami sudah kelas 6 dan mulai sibuk dengan ujian, dan persiapan-persiapan untuk perpisahan. Dan pernah kami mengikuti lomba ditingkat kecamatan itu kita ditanding dengan qhosidah-qhosidah yang ada dan itu dicampur semua kalangan dari qhosidah ibu-ibu, remaja dan anak-anak. Namun berkat kegigihan kami akhirnya kami mendapatkan juara 2, tetapi kami semua menangis karena baru pertama kali kami lomba itu mendapat juara 2. Dan akhirnya kepala sekolah kami  menghibur kami agar kami tidak menangis lagi beliau membelikan kami eskrim satu persatu lalu pulang.
 Oh iya, sewatu saya MI orangtua saya bekerja sebagai pengumpulan barang bekas. Saya tidak pernah merasa malu kalau bapak saya bekerja sebagai pengumpul barang bekas, yang pentingkan pekerjaan itu halal dan bapak saya mampu menafkahi anak-anak dan istrinya. Namun terkadang banyak orang yang sering meledek saya karena orangtua saya bekerja seperti itu.  Sampai-sampai hampir setiap hari setiap saya masuk sekolah pasti suka diledekin “eh, anak rongsok” bahkan ada yang menghina bapak saya. pernah  kejadian saat itu adik kelas saya yang tak lain adalah anak dari guru sekolah saya beliau mengejek saya seakan-akan dia tidak punya hati, saya tau mungkin saat itu kita masih kecil dan belum tau apa-apa. Bahkan suatu hari dia pernah berkata kepada saya “eh, anak rongsok ngapain kamu sekolah! Bau rongsok! Miskin! Sonoh pergi!” ya allah, sebenernya itu sakit dan membuat saya ingin menangis, sebenernya saya paling tidak suka jika keluarga saya apalagi  bapak atau ibu saya, saya tidak apa-apa kalau mereka menghina saya namun jangan orangtua saya, saya tidak suka. Sebenernya saat itu saya ingin marah bahkan saya ingin membalasnya kembali, namun orangtua saya selalu mengajarkan kepada saya soal kesabaran, dan sayapun hanya mampu terdiam jika dia atau yang lainnya selalu mengejek dan menghina saya.
Masa kecil saya juga cukup menyenangkan, setiap sepulang sekloah saya bersama teman saya suka janjian untuk bermain bola sama-sama. Saya lebih suka bermain dengan teman laki-laki saya, karna bagi saya bermain dengan laki-laki itu banyak tantangan yang membuat kita semakin mandiri, mangkanya saya sering termasuk wanita yang tomboy. Jika kita sepulang sering main bola dilapangan sekolah, tak jarang pula saya bersama teman saya mendatangi sekolah-seklah lain untuk mengajak tanding bola, dan jika kita semua sudah main bola itu seakan-akan kami semua tidak mengingat waktu ataupun cuaca. Bahkan walaupun hujan kami tetap bermain karena jarang-jarang kami main bola hujan-hujanan, dan menurut saya bermain bola itu lebih enak hujan-hujanan soalnya capenya itu tidak terasa. Selain main bola hal yang sering saya lakukan bersama teman-teman saya adalah bermain ketempat-tempat yang sejuk dan berpetualang. Seperti ke sawah, sungai dan tempat-tempat lainnya. Jika saya bermain ke sawah saya sering bermain layang-layang, dan jika ke sungai saya selalu bermain air atau bisa dikatakan berenang, dan bermain arum jeram yang perahunya itu terbuat dari pelepah batang pisang.

  •  SMP/Mts


Beranjak SMP, saya masuk smp pada tahun 2012 ketika itu saya berumur 12 tahun. Saya sekolah di Mts. Al-Hikmah Tapos II, yang merupakan sekolah terdekat dari rumah saya, karena rumah saya berada di belakang sekolah saya. Ketika awal masuk sekolah, itu diadakan MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) ketika saya MOPD saya merasa takut karena ini awal pertama kalinya saya mengikuti MOPD, dan kata orang-orang MOPD itu semua panitia keras terhadap anak baru. Ketika pertama MOPD saya ke sekolah sendiri tanpa diantar ibu saya yang biaasanya mengantarkan saya setiap awal masuk sekolah, kalian tau kenapa? Ya karna sekolah saya deket. Pertamanya saya bingung saya mau kelas man, dan tiba-tiba teman saya “Melani dan Indah” yang tak lain adalah teman saya dari MI, dan kitapun masuk kelas yang sama. Dan di kelaspun saya merasa aneh dan saya bengongmelihat banyak orang, soalnyakan yang masuk ke sekolah itu dari berbagai kampung dan sekolah-sekolah lain. Dan kamipun berkenalandengan mereka. Tidak lama kemudian kaka panitia membagi klelas kembal, dan saya bersama teman saya yaitu “Melani dan Indah” itu pisah kelas. Saya masuk dikelas A, Melani di kelas D dan Indah dikelas B, dan untungnya di kelas yang baru saya bertemu dengan teman saya sewaktu MI yaitu “Nurba”. Nah, dalam satu kelas itu kami dipecah kembali menjadi kelompok. Awalnya saya malu dan grogi, namun jika saya tidak mampu berinteraksi dengan teman yang lain, saya tidak akan kenal dan dekat dengan teman yang baru. Akhirnya saya memberanikan diri saya untuk percaya diri dan mulai berinteraksi dengan yang lain. Hari ke-2 sampai ke-5 itu sama saja seperti biasanya MOPD, itu kita mulai di bentak-bentak, di ini itulah pokoknya walaupun otu hanya akting.
Hari terakhir saya MOPD adalah mencari jejak, sampai basah-basahan, kotor-kotoran soalnya kita cari jejaknya melewati sungai dan persawahan. Dan yang asyik itu ketika malamnya, kita semua menginap di sekola, pada pertengahan malamnya kaka-kaka panitia menyiapkan api unggun, dan kamipun membuat lingkaran mengelilingi api unggun sambil bernyanyi-nyanyi dan sedikit permainan, dan setelah api unggun mati kami semua istirahat dan tidur.
Setelah MOPD, tiba waktunya hari dimana kita masuk ke jam pelajaran. Kita dikumpulkan kembali untuk dibagi kelas lagi, dan saya bersama teman saya “Melani dan Indah” itu disatukan dan kita bertiga satu kelas di kelas 7c. Ketika saya kelas 1 Mts, pas semester pertama Alhamdulillah nilai saya meningkat yang awalnya hanya masuk kedalam 10 besar, namun saat itu saya mendapat rangking ke 2. Namun sayang prestasi itu tidak lama saya pertahankan, nilai saya menurun dan sayapun hanya mendapat rangking 4, begitu juga saat saya kelas 2 semester 1 dan 2 saya juga mendapat rangking 4. Namun ketika kelas 3 semua kelas dipecah kembali menjadi 3 kelas, karena murid-muridnya pada berhenti ditengah jalan belajarnya. Saya masuk di kelas 9C, disitu say mulai terbiasa dengan perpecahan kelas dan teman baru. Dan di kelas 3 iniketika semester 1, saya mendapat rangking 5. Saya sempat merasa kesal karena rangking saya menurun terus. Namun saya tidak putus as, saya mulai meningkatkan belajar, ibadah dan do’a saya, dan Alhamdulillah di akhir ketika kelulusan saya mendapat rangking 3 di kelas saya dan sayapun masuk kedalam 10 lulusan terbaik walaupun ke-9.
Di Mts ini saya mengikuti berbagai 2 exschool yaitu Marawis dan Pramuka,  dan dimarawis saya memegang Kopak dan hanyalah sebagai murid. Namun jika di Pramuka saya menjadi pengajar untuk adik-adik kelas saya. di exschool itu saya memiliki banyak pengalaman terutama di pramuka, pengalaman yang paling berkesan adalah ketika saya menjadi pengajar di MI Mathlaul Anwar yang tak lain ituadalah sekolah saya ketika MI, saya mengikuti jambore se kabupaten di sana banyak sekali pengalaman yang bisa saya petik.


  •  SMA/SMK/MA


saya bersekolah di SMK PUTRA PELITA TENJOLAYA, yang beralamatkan di Jln. Abdul Fatah Cibitung Tengah KM. 07 Tenjolaya Bogor. Saya pergi kesekolah dengan menggunakan angkutan umum (angkot) atau ojek, karena jarak sekolah dari rumah saya lumaya jauh. Saya lebih sering sekolah di antar oleh kaka sepupu saya yaitu “Jumaedi” dia merupakan anak dari kaka ibu saya, dia yang selalu mengantar dan menjemput saya ketika bersekolah. Di SMK merupakan masa-masa dimana kita mencari jati diri kiita, dan rasa ingin tahunya itu sangat tinggi.
Awal pertama masuk ke SMK itu saya merasa senang , soalnya saya pertama kalinya sekolah itu jauh. Pertama MOPD kita hanya dibagikan kelas dan memperkenalkan diri saja. Saya bersama teman saya “Melani dan Indah” kita semua masuk ke sekolah yang sama, namun kelas kami berbeda Melani masuk ke kelas PM-3 sedangkan indah dan saya masuk ke kelas PM-4. MOPD di SMK ternyata berbeda dengan di Mts, jika di Mts kita di bentak-bentak namun di SMK tidak kami malah di bawa enjoy. Yang paling mengesankan dalam MOPD itu adalah pas terakhiran MOPD, kita semua mencari jejak di Curug Cijeruk masih daerah bogor. Namaun jalan untuk menuju sana sangatlah rusak sehingga banyak kendala untuk sampai di lokasi. Namun semua itu terbayarkan oleh indahnya panorama yang ada.
Ketika MOPD itu di adakan perlombaan diantanya, lomaba Cerdas Cermat, Khalighrafi, Mtq, Tahfiz dan Daqwah. Dan saat iotu saya mengikuti perlombaan dakwah dan alhamdulillah saya mendapat juara 1. Saya tidak menhyangka saya bisa jadi juara 1 soalnya saya orangnya malu-malu dan suka demam panggung, namun semua itu saya kalahkan dengan semangat saya.
Singakat cerita, di kelas 1 semester 1 itu adalah masa-masanya saya masih ke kanak-kanakan, dimana saya belum terbiasa dengan lingkungan dan suasana di SMK, saya lebih suka diam di kelas dari [ada harus keluar dengan teman-teman saya. namun lama kelamaan saya mulai terbiasa dengan keadaan dikelas. D kelas ini pada semester pertam saya mendapat rangking 7, yampun kebayang nurunya banyak banget, namun setelah masuk semester 2 saya mengejar nilai saya kembali dan akhirnya saya mendapat rangking 3.
Di kelas ini saya mulai jauh dengan teman saya yaitu “Melani dan Indah” saya lebih dekat dengan teman saya yang baru saya kenal yaitu “Teti, Fitri, Akbar, Dendi dan Ilham”, mereka ber 5 yang mengajari saya tentang semua hal, yang awalnya saya pemalu dan penakut terhadap laki-laki namun ketika kenal mereka saya mulai mengetahi banyak hal, mereka yang selalu mengajak saya untukmencari jati diri saya.
Menginjak kelas 2, itu masanya saya mengikuti magang. Saya magang disalah satu perusahaan di Bogor tepatnya di RAMAYANA ROBINSON BOGOR FLAZA. Selama saya magang di sana, saya ngekos di daerah Lebak Pasar yang tak lain dekat dengan area tempat magang saya. saat magang banyak sekali pengalaman yang saya petik, salah satunya adalah saya bisa merasakan suasana dunia kerja. Saya magang selama 2 bulan, saya magang bersama teman saya yaitu “Melani dan Indah”. Dikosan banyak sekali pengalaman yang menyenangkan, karena ketika magang kita semua bisa tau sikap-sikap asli dari teman-teman kita. Dikosan kita bisa belajar apa artinya kekeluargaan, kedisiplinan, persahabatan dan lain-lain. Kita juga belajar bagaimana disiplin waktu, tempat dan lain-lain. Berbicara tentang disiplin waktu, ketika hari pertama magang kita masuk jam 07:00 itu harus sudah berada dilokasi, walaupun lokasi tempat magang dekat dengan kosan kami namun itu serasa jauh bagi saya, karena untuk sampai dilokasi kita harus melewati 160 anak tangga, yang setiap hari saya dan teman saya hitung jika berangkat. Dan karena anak tangga yang begitu banyak dan melelahkan kami semua dituntut untuk berangkat setiap jam 06:15, walaupun sering ada anak yang terbirit-birit berlari karena takut kesiangan.
Saya magang dimulai dari tanggal 10 November 2015 dan berakhir pada tanggal 10 januari 2016, selama itu kami melewati masa tahun baru di kosan. Ketika tahun baru saya bersama teman-teman saya naik ke loteng kosan dan melihat petasan yang banyak. Lalu kami pergi ke TUGU KUJANG.
Menginjak kelas 3, dimana semua kelas Pemasaran itu di pecah yang awalnya ada 4 kelas kini menjadi 3 kelas, sayapun terpisahkan kembali dengan teman-teman dekat saya yaitu “Ilham, Akbar, Dendi, Fitri dan juga Teti” awalnya biasa ajah, tapi setelah satuminggusemua kelas tidak mampu menerima atas perpecahan itu dan akhirnya kita semua kelas 3 khususnya anak PM semuanya demo di lapangan kelas, hingga membuat guru-guru marah kepada semuanya. Dan ketika itu saya sangat takut dan menangis dengan kencang, karena saat itu saya berfikir saya takut jika saya melawan guru saya imu saya selama pembelajaran tidak akan bermanfaat. Namun kemarahan itu tidak berlangsung lama, akhirnya anak-anak muridpun mengalah.
Dikaelas 3 ini dimana masanya saya melewati masa kepusingan yang sangat tinggi. Pusing mengerjakan banyak tugas dan pusing mempersiapkan ujian, hingga berat badan sayapun menurun. Namun semua itu sangatlah berkesan, senag, sedih semua terlewatkan di SMK. Dan masih banyak lagi cerita lainnya yang mungkin tidak mampu saya tuliskan.


  •  Masa Pesanteren


Selain bersekolah saya, juga menempuh pendidikan nonformal yaitu pesantren, saya masuk pesanteren di PONDOK PESANTREN SIROJUL ATHFAL, dari semenjak kelas 1 SMP dan akhirnya memutuskan untuk berhenti pada kelas 3 SMK awal semester kelas 2, saya berhenti bukan karena faktor malas belajar namun faktor biaya yang tidak memungkinkan. Lokasi pesantren saya itu tidak jauh dari lingkungan rumah saya, dan karena dekat saya seringkali pulang kerumah mangkanya saya dikatakan “Santri Kalong” yang keluarnya hanya malam saja.di persantren ini, ada tiga tingkatan kelas yang pertama pertama adalah kelas Jurumiyah (kelas 1) yang berlangsung selama 3 tahun pembelajaran, kedua adalah Imriti (kelas 2) yang berlangsung selama 2 tahum dan yang terakhir adalah kelas Alfiyah (kelas 3) berlangsung selama 2 tahumn pembelajaran dan selanjutnya prosesi wisuda, dimana santri yang telah menuntaskan masa pembelajarannya di wisuda layaknya orang-orang yang kuliah. Di pesantren ini saya banyak belajar tentang Agama, yang sangat menambah wawasan pengetahuan saya. bayak sekali kitab-kitab yang saya pelajari seperti kitab Fathul Qharib, Fiqhul Wadhi”, Ta’lim Multa’alim, Hadist Arbain Nawawi, Tafsir Jalalain dan lain-lain. Tak hanya kitab-kitab yang saya pelajari saya juga belajar Nahwu Shorof,  Jurumiyah, Imriti, Alfiah dan lainnya. Namun dari kebanyakan kitab yang saya pelajari, itu tidak berarti saya hafal semuanya, saya hanya tau saja dan Insya Allah saya mampu mengaplikasikannya.
Kegiatan di pesantren, kami mengaji 5 kali dalam sehari yaitu pada ba’da dzuhur mengulang pembelajaran sehabis isya, ba’da ashar saya mengaji kitab Tafsir Jalalain dan Muhtar Hadist, ba’da maghrib saya mengaji Al-quran, ba’da isya sampai jam 22:00 saya mengaji kitab sesuai jadwal pelajaran, dan terakhir ba’da subuh saya mengaji kitab Imriti atau kaelani yang dimana saya jika sehabis ngaji subuh itu langsung bergegas sekolah dan kadang saya sering telat masuk sekolah, nah hal itulah yang menrut saya yang membuat nilai saya turun. Namun saya tidak pernah menyesal dengan semua yang saya kerjakan karena bagi saya semua itu adalah kewajiban saya yang harus saya tunaikan.
Kegiatan tahunan yang selalu ditunggu-tunggu adalah ketika akan Milad Ponpes dimana sebelum acara dilangsungkan selalu diadakan Musabaqhah (perlombaan), perlombaan yang selalu dilombakan adalah : MCC (Musabaqhah Cerdas Cermat), MTQ (Musabaqhah Tilawatil Qur’an), MSK (Musabaqhah Syahril Kutub), MHQ (Musabaqhah Hifzil Qur’an), MDI (Musabaqhah Da’watul Islamiyah) dab yang terakhir adlah Musabaqhah Adzan. Dan dari perlombaan-perlombaan tadi semua santri wajib mengikutinya terkecuali ada udzur. Selama saya pesantren saya pernah mendapatkan penghargaan yaitu sebagai juara 3 MSK (Musabaqhah Syahril Kutub) di kelas Jurumiyah, juara 2 MCC (Musabaqhah Cerdas Cermat) di kelas Jurumiyah, Juara 3 MDI (Musabaqhah Dakwatul Islamiyah) di kelas Imriti dan juara 1 MDI (Musabaqhah Dakwatul Islamiyah) dikelas imriti.
Kegiatan sampingan yang saya sukai dan semua santri adalah mendatangi undanga-undangan pengajian atau peringatan-peringatan diberbagai daerah, karna kata santri itu adalah hari dimana kita mendapat tambahan ilmu dan perbaikan gizi.

6.    Menuju Masa Dewasa
Masa dewasa saya diawali semenjak saya duduk dibangku SMK, dimana saya mulai mengenal banyak hal, dan mulai mencari jati diri saya. setelah lulus di SMK, awalnya saya berfikir saya ingin kuliah namun saya tidak ingin merepotkan orangtua saya. Dan saya mulai mencari pengalaman baru dengan mencari lowongan pekerjaan. Namun setiap saya akan mengajukan surat lamaran kerja orangtua saya terutama ibu saya itu melarang saya untuk bekerja, beliau menyuruh saya untuk istirahat dulu dirumah selama 1 bulan karena ibu saya tidak ingin melihat saya kecapean dan pusing.
Namun karena saya merasa tidak enak kepada orangtua saya, karena setelah kelulusan saya hanya berdiam dirumah tanpa berpenghasilan. Saya malu jika saya harus merepotkan kedua orangtua saya terus, maka dari itu saya pergi untuk mencari pekerjaan bersama teman saya yaitu “Ilham dan Dendi” dan tak lama surat lamaran diajukan akhirnya kami diterima untuk bekerja di perusahaan itu. Namun tiba-tiba saudara saya yang tinggal di daerah Jakarta menelpon saya dan beliau mengajak saya untuk belajar kembali di Rumah Gemilang Indonesia, awalnya saya tidak mau namun karena orangtua saya menyuruh dan meminta saya untuk belajar lagi akhirnya saya bekata “iya” dan mendaftarkan diri saya ke Rumah Gemilang Indonesia. Disini saya masuk kelas Aplikasi Pekantoran, dan saya mulai belajar tentang semua ilmu-ilmu perkantoran. Sungguh pembelajaran yang sangat menyenangkan.

7.    Tentang Cinta
Saya tidak tahu apa yang harus saya tuliskan soal cinta, mendengar kata cinta yang saya tau cinta itu terbagi kedalam 3 bagian yaitu:
1.      Cinta kepada Allah
2.      Cinta kepada Nabi dan Rosul
3.      Cinta kepada makhluk Allah
Namun jika berbicara soal percintaan, awal saya merasakan jatuh cinta adalah ketika saya menginjak kelas 2 Smp, mungkin itu bisa dikatakan cinta monyet, bahkan karena saya mengenal cinta saya pernah berpacaran dengan seorang laki-laki yang bernama “Hendrik” dan itu tidak berlangsung lama hanya beberapa bulan dan itupun saya tidak tau cara pacaran. Dan akhirnya saya memutuskan pacar saya itu dengan sesobek kerta yang bertuliskan “PUTUS". Dan mulai saat itu saya memutuskan untuk tidak berpacaran. Dan karena larangan dari orangtua saya juga jadinya saya tidak pacaran sampai saya lulus sekolah SMK. Akan tetapi perasaan tidak mampu dibohongi, ketika saya masuk ke 3 SMK saya berkenalan dengan teman dari teman saya yaitu “Muhamad Hatta” yang sering dipanggil dengan sebutan “Madun”. Awalnya saya takut dengan dia, namun karena dia perhatian, dia sering berbicara tentang agama, enak di ajak becanda yang membuat saya merasakan kenyamanan. Bagi saya dia adalah laki-laki pertama yang mengajarkan tentang cinta, namun rasa cinta itu kami berdua hanya mengungkapkannya saya tanpa ada kata pacaran, karena jika dia mengajak saya untuk berpacaran saya sering menolaknya karena saya tidak mau melanggar apa yang telah orangtua saya amanatkan kepada saya. disisi lain juga saya selalu terbayang-bayang dengan apa yang akan terjadi apabila orang berpacaran, maka dari itu saya memilih untuk berteman dan tidak untuk berpacaran. Namun entah apa yang membuat kita menjauh, akhirnya saya dekat dengan laki-laki lain yaitu “Jamaludi” yang bisa dikatakan mantan saya. Awalnya tidak pernah tersirat dalam diri saya untuk berpacaran namun ketika itu saya sering diejek oleh teman saya karena kata mereka saya itu seperti bocah yang belumpernah merasakan cinta, yang belum pernah merasakan pacaran, dan gara-gara itu saya merasa penasaran tentang pacaran. Sebenernya pacaran itu seperti apa sih? Tak lama laki-laki itu (jamaludin) mendekati saya dan diapun menunjukan sifat perhatian dan rayuannya kepada saya, awalnya saya ragu-ragu dengan pacaran namun karena saya penasaran akhirnya sayapun berpacaran dengannya. Pertama pacaran saya sangat takut orangtua saya tau jika saya pacaran dan akhirnya karena ketakutan itu laki-laki itu mendatangi rumah saya dan berbicara kepada orangtua saya jika dia adalah pacar saya, saya merasa malu kepada kedua orangtua saya karena saya melanggar perintah beliau. Sungguh kekecewaan dalam rautan muka beliau sagatlah terlihat, namun beliau berpesan kepada saya jika saya memiliki pacar jangan mau diajak kemana-mana, suruh dia kerumah. Dalam beberapa bulan saya merasa kenyamanan itu hilang dan akhirnya saya memutuskan untuk menyudahi hubungan ini.
Mungkin hanya itu cerita cinta saya, bagi saya memang pacaran itu indah namun itu hanya awalnya saja dan akhirnya berubah menjadi pahit, dan saya juga sempat dinasehati oleh guru saya “jangan dulu pacaran, pacaran dalam islam adalah pacaran setelah nikah bukan sebelum nikah”. 

8.    Penutup

Ø  Motifasi
Jangan pernah menyerah atas IMPIANmu karena impianmu memberi Tujuan Hidup, Ingatlah SUKSES itu bukan sumber KEBAHAGIAAN”
Ø  Visi
Menjadi manusia yang lebih baik dari yang terbaik, sukses dimata Allah dan SUKUSES di mata Makhluk Allah.

Ø  Missi
“Tingkatkan IMAN, kuatkan ISLAM, perbanyaklah DO’A dan IKTIAR”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar